6 Berdasarkan hadis Nabi saw., kedudukan dan derajat ibu dibanding bapak adalah. a. 3 tingkat dibanding bapak c. 5 tingkat dibanding bapak b. 4 tingkat dibanding bapak d. 6 tingkat dibanding bapak 7. Seorang siswa yang baik akan selalu memuliakan guru-gurunya. Berikut ini yang merupakan wujud sikap memuliakan guru adalah.

Illustrasi Guru. Foto FreepikGuru didefinisikan sebagai seorang pengajar dan pendidik profesional dalam lembaga pendidikan formal dengan kualifikasi tertentu. Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, baik di tingkat dasar maupun Islam, guru digolongkan sebagai orang-orang beruntung di dunia dan di akhirat. Sebab, mereka merupakan sosok pendidik yang berilmu, menyuruh kepada kebaikan, dan mencegah dari keburukan. Hal ini sebagaimana firman Allah yang berbunyiوَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَArtinya “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” QS. Ali Imran 104.Ayat tersebut dipertegas oleh pesan Rasulullah SAW kepada Abu Darda, beliau bersabda “Jadilah engkau sebagai orang berilmu, atau pembelajar, atau penyimak ilmu, atau pecinta ilmu. Namun jangan jadi yang kelima, niscaya engkau celaka.” HR Al-Baihaqi.Selain kedua dalil di atas, apakah ada hadits tentang guru yang lainnya? Untuk mengetahui jawabannya simak uraian Hadits tentang GuruIllustrasi Guru. Foto FreepikBerikut adalah dalil hadits tentang guru yang dinukil dari buku Profesionalisme Guru Berbasis Religius oleh Dr. Suriadi dan H. Triyo Hadits menghormati guruPara sahabat Nabi SAW, suri tauladan untuk manusia setelah Rasulullah, telah memberikan contoh dalam memberi hormat terhadap seorang guru. Sahabat Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu anhu berkataكنا جلوساً في المسجد إذ خرج رسول الله فجلس إلينا فكأن على رؤوسنا الطير لا يتكلم أحد مناArtinya “Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara.” HR. Bukhari.Abdurahman bin Harmalah Al Aslami berkata yang artinya “Tidaklah sesorang berani bertanya kepada Said bin Musayyib, sampai dia meminta izin, layaknya meminta izin kepada seorang raja.”2. Nabi Muhammad SAW merupakan seorang guruAllah mengutus Nabi Muhammad untuk menjadi pemimpin umat, komandan perang, dan hakim dalam menyelesaikan berbagai masalah. Tapi dari sekian banyak peran beliau, yang paling utama adalah perannya sebagai seorang pendidik atau guru. Hal ini sesuai dengan hadits berikutRasulullah SAW bersabda “Allah tidak mengutusku sebagai orang yang kaku dan keras akan tetapi mengutusku sebagai seorang pendidik dan mempermudah.” HR. Muslim.Adapun hadits lain yang menegaskan bahwa Nabi Muhammad merupakan seorang guru bunyinya adalah sebagai berikut“Dari Abdullah bin Amru, ia menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah SAW masuk ke masjid. Di dalam masjid ada dua kelompok sahabat sedang berkumpul-kumpul. Kelompok pertama sedang membaca Alquran dan berdoa, sementara kelompok kedua sedang melakukan kegiatan belajar pemandangan indah tersebut Nabi SAW bersabda “Mereka semua berada dalam kebaikan. Kelompok pertama membaca Al-Quran dan berdoa kepada Allah, jika Allah berkehendak Dia akan memberi apa yang mininta mereka. Sementara kelompok yang kedua belajar mengajar, dan sesungguhnya aku diutus sebagai seorang guru”. Kemudian Rasulullah Saw duduk dan bergabung bersama kelompok yang kedua.” HR. Ibnu Majah3. Pahala seorang guru akan terus mengalirPahala seorang guru akan terus mengalir walaupun dirinya telah meninggal. Rasulullah bersabda, “Jika seorang insan meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga amal sedekah yang mengalir, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang selalu mendoakan.” HR. Al-Tirmidzi

Durhaka kepada orang tua dosanya bisa hapus oleh taubat, tapi durhaka kepada ustadzmu tidak ada satupun yg dapat menghapusnya ". Al Habib Abdullah al Haddad mengatakan " "Paling bahayanya bagi seorang murid, adalah berubahnya hati gurunya kepadanya.

Kali ini akan dibahas kumpulan hadits tentang berbakti kepada orang tua Ibu dan Ayah dalam bahasa arab dan artinya. Sebagai seorang muslim, penting kiranya untuk memahami bagaimana sikap dan cara kita berinterakti dengan kedua orang tua kita. Orang tua adalah ibu dan bapak yang telah merawat dan menjaga kita dari kecil hingga dewasa. Orang tua senantiasa mencurahkan kasih sayangnya dan pengorbanan mereka tiada terkira dan bahkan tak dapat tergantikan. Ibu kitalah yang mengandung kita selama 9 bulan lamanya. Ayah kita bekerja mencai nafkah untuk kita saat masih kecil. karena itu lah sudah sepatutnya kita sebagai seorang anak untuk menyayangi dan mengasihi kedua orang tua. Islam sendiri mewajibkan kita sebagai anak untuk taat dan berbakti kepada ibu dan bapak kita. Apapun yang mereka perintahkan kepada kita selama bukan kemasiatan, maka haruslah kita taat dan patuh. Taat pada orang tua akan membawa kita ke dalam syurga. Namun sebaliknya, siapapun anak yang berani kurang ajar dan durhakan kepada kedua orang tuanya, maka ia diancam dengan neraka jahannam. Hal ini dikarenakan durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar dan akan mendapatkan murka dari ALLAH SWT. Dalil perihal berbakti dan durhaka kepada kedua orang tua ini banyak dijelaskan dalam ayat ayat suci Al-Quran dan hadist hadits Rasulullah SAW. Banyak sekali hadits tentang orang tua dimana isinya menjelaskan bagaimana kita harus berbakti kepada orng tua dan dilarang untuk membangkang dan durhaka kepadanya. Disebutkan pula ganjaran bagi anak yang berbakti dan ancaman bagi anak yang durhaka. Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua bisa dengan cara menyayangi mereka, menghormati, mendoakan dan berbuat baik kepadanya. Maka dari itulah, bagi yang ingin menjadi anak yang birrul walidain, yaitu anak yang berbakti pada orang tuanya, maka hendaknya melihat apa yang sudah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW di dalam hadist hadits berbakti kepada orang tua. Dan langsung saja, untuk lebih jelasnya mengenai kewajiban berbakti kepada orang tua, simak berikut ini daftar kumpulan hadits tentang berbakti kepada orang tua lengkap dalam bahasa arab dan arti/terjemahan Indonesianya. Hadits Tentang Berbakti Kepada Kedua Orang Tua عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ . Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” Beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Kemudian ayahmu.” HR. Bukhari dan Muslim Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, mengatakan سَأَلْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا » . قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ » .قَالَ ثُمَّ أَىّ قَالَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قَالَ حَدَّثَنِى بِهِنَّ وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِى “Aku bertanya pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah azza wa jalla?’ Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Shalat pada waktunya’. Lalu aku bertanya, Kemudian apa lagi?’ Beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Kemudian berbakti kepada kedua orang tua.’ Lalu aku mengatakan, Kemudian apa lagi?’ Lalu beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Berjihad di jalan Allah’.” Lalu Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberitahukan hal-hal tadi kepadaku. Seandainya aku bertanya lagi, pasti beliau akan menambahkan jawabannya.” HR. Bukhari dan Muslim قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ؟ ثَلاَثًا، قَالُوْا بَلىَ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ الإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا أَلاَ وَقَوْلُ الزُّوْرُ مَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتىَّ قُلْتُ لَيْتَهُ سَكَتَ “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kalian mau kuberitahu mengenai dosa yang paling besar?” Para sahabat menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” Beliau lalu bersabda, “Dosa terbesar adalah mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Beliau mengucapkan hal itu sambil duduk bertelekan [pada tangannya]. Tiba-tiba beliau menegakkan duduknya dan berkata, “Dan juga ucapan sumpah palsu.” Beliau mengulang-ulang perkataan itu sampai saya berkata dalam hati, “Duhai, seandainya beliau diam.” HR. Bukhari dan Muslim ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدَيْنِ عَلىَ وَلَدِهِمَا “Ada tiga jenis doa yang mustajab terkabul, tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya.” HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ “Siapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rizki, maka berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi dengan kerabat.” HR. Ahmad عَنْ عَبْدُ الله بن عَمْرٍو رضي الله عنهما قال قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم رِضَى اللهُ فى رِضَى الوَالِدَيْنِ و سَخَطُ الله فى سَخَطُ الوَالِدَيْنِ اخرجه الترمذي وصححه ابن حبان والحاكم "Dari Abdullah bin Amrin bin Ash ia berkata, Nabi SAW telah bersabda “ Keridhoaan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua”. HR. Tirmidzi حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ وَشُعْبَةَ قَالَا حَدَّثَنَا حَبِيبٌ قَالَ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُجَاهِدُ قَالَ لَكَ أَبَوَانِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] dan [Syu'bah] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Habib] dia berkata. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Habib] dari [Abu Al 'Abbas] dari [Abdullah bin 'Amru] dia berkata; seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Saya hendak ikut berjihad." Beliau lalu bersabda "Apakah kamu masih memiliki kedua orang tua?" dia menjawab; "Ya, masih." Beliau bersabda "Kepada keduanya lah kamu berjihad." إِنَّ أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ “Sesungguhnya kebajikan terbaik adalah perbuatan seorang yang menyambung hubungan dengan kolega ayahnya.” HR. Muslim Ada sebuah kisah, yaitu seseorang dari Bani Salamah mendatangi Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Ia bertanya يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِيَ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ شَيْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا قَالَ نَعَمْ الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا “Wahai Rasulullah, apakah masih ada cara berbakti kepada kedua orang tuaku setelah keduanya meninggal?” Beliau menjawab,”Ya, dengan mendoakannya, memintakan ampun untuknya, melaksanakan janjinya wasiat, menyambung silaturahmi yang tidak bisa disambung kecuali melalui jalan mereka berdua, dan memuliakan teman-temannya”. [HR Abu Dawud]. جَاءَرَجُلٌ الِرَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَأْذِنُهُ فِى وَالِدَاكَ؟ قَالَنَعَمْ،قَالَ فَفِيْهِمَافَجَاهِدْ رواه مسلم Artinya “Seseorang laki-laki datang kepada Nabi SAW minta izin hendak ikut jihad berperang. Tanya Nabi SAW kepadanya, Apakah kedua orang tuamu masih hidup? Jawab orang itu, Masih! Sabda beliau, Berbakti kepada keduanya adalah jihad.” HR. Muslim اَقْبَلَ رَجُلٌ اِلَى نَبِيِّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ اُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِوَالْجِهَادِاَبْتَغِى الْاَجْرَمِنَ اللهِ قَالَ فَهَلْ مِنْ وَالِدَيْكَ اَحَدٌحَيٌّ؟ قَالَ نَعَمْ بَلْ كِلَاهُمَا،قَالَ فَتَبْتَغِى الْاَجْرَمِنَ اللهِ؟ قَالَ نَعَمْ، قَالَ فَارْجِعْ اِلَى وَالِدَيْكَ فَاَحْسِنْ صُحْبَتَهُمَا. رواه البخارى Artinya”Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah SAW, lalu dia berkata Aku bai’at berjanji setia dengan Anda akan ikut hijrah dan jihad, karena aku menginginkan pahala dari Allah. Tanya Nabi SAW, Apakah orang tuamu masih hidup? Jawab orang itu, Bahkan keduanya masih hidup. Yanya Nabi SAW, Apakah kamu mengharapkan pahala dari Allah? Jawabnya, Ya! Sabda Nabi SAW, Pulanglah kamu kepada kedua orang tuamu, lalu berbaktilah pada keduanya sebaik-baiknya!” HR. Bukhari عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَغِمَ اَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ اَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ اَنْفُ قِيْلَ مَنْ يَارَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ مَنْ اَدْرَكَ اَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِاَحَدُهُمَااَوْكِلَيْهِمَافَلَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ رواه مسلم Artinya “Dari Nabi SAW sabdanya Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka! Lalu beliau ditanya orang, Siapakah yang celaka, ya Rasulullah? Jawab Nabi SAW, Siapa yang mendapati kedua orang tuanya dalam usia lanjut, atau salah satu dari keduanya, tetapi dia tidak berusaha masuk surga dengan merawat orang tuanya sebaik-baiknya.” HR. Muslim عن عبد الله بن عمر ورضى الله عنهما قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ان من اكبر الكبا ئر ان يلعن الر جل والديه . قيل رسول كيف يلعن لر جل والديه ؟ قا ل يسب الرجل ابا لرجل فيسب أبا لرجل فيسب أبا ه و يسب أخر جه امام بخاري Artinya “ dari Abdullah bin amr bin al-ash ia berkata, Rasulullah Saw telah bersabda “ diantara dosa-dosa besar yaitu seseorang memaki kedua orang tuanya. “ para sahabat bertanya “ Wahai Rasulullah, apakah ada seseorang yang memaki kedua orang tuanya?” Beliau menjawab “ Ya, apabila seseorang memaki ayah orang lain, kemudian orang itu membalas memaki ayahnya kemudian ia memaki ibu orang lain, dan orang itu memaki ibunya. Bukhari مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوْبَةَ مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ مِنَ الْبَغِى وَقَطِيْعَةِ الرَّحِمِ ”Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia ini - berikut dosa yang disimpan untuknya di akhirat - daripada perbuatan melampaui batas kezhaliman dan memutus silaturahmi dengan orang tua dan kerabat.” HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Tirmidzi أَطِعْ أَبَاكَ مَا دَامَ حَيًّا وَلاَ تَعْصِهِ “Taatilah ayahmu selama dia hidup dan selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat.” HR. Ahmad عن المغيرة بن شعبة قال النبي صلى الله عليه وسلم ان الله حرم عليكم عقوق الامهات ووأد البنات ومنع وهات وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال واضاعة المال اخرجه البخاري "Dari Al-Mughirah bin Syu’ban ia berkata, Nabi Saw telah bersabda “Sungguh Allah ta’ala mengharamkan kalian durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya dan mengubur hidup-hidup anak perempuan. Allah juga membenci orang yang banyak bicara, banyak pertanyaan dan menyia-nyiakan harta.” Demikianlah kumpulan hadits tentang berbakti kepada orang tua lengkap bahasa arab dan artinya. Semoga semua hadits tentang orang tua diatas bisa bermanfaat dan menjadikan kita sebagai anak yang selalu melaksanakan kewajiban kepada ayah dan ibu kita dengan cara taat dan berbakti kepadanya. Wallahu a'lam.
Adabeberapa hadits lain menerangkan tentang durhaka kepada orang tua, yang menyatakan, segala dosa itu balasannya di akhir kiamat, kecuali dosa durhaka kepada orang tua. Durhaka kepada orang tua akan dibalas (hukuman) oleh Allah pada saat itu juga, saat hidup, bahkan setelah mati. "Jadi, marilah kita berbakti, jangan sampai menyakiti hatinya
Orang tua adalah orang yang telah membesarkan kita. Mereka adalah pahlawan yang telah membesarkan kita tanpa tanda jasa. Mereka tidak pernah meminta balasan apapun dari kita. Yang mereka inginkan dari kita hanyalah bisa berbakti dengan berakhlak secara benar besarnya tuntunan taat kepada orang tua, sampai-sampai Al-Qur’an menggandengkan taat kepada keduanya dengan ketaatan kepada Allah Swt. Dalam QS. Al-Isra 23-24 Allah Swt berfirman“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” baca juga Bukan Bid'ah, ini Hukum Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Hormat Bendera 5 Hadits Nabi Terkait Kewajiban Taat Pada Pemerintah Pesan Persatuan dan Kesetaraan Antarbangsa dalam Piagam Madinah “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".Pada ayat Al-Qur’an di atas cukup jelas bahwa taat kepada kedua orang tua merupakan taat yang harus dilakukan setelah seseorang mentauhidkan Allah. Digandengkannya taat kepada orang tua dengan perintah tidak menyekutukan Allah merupakan bukti besarnya keharusan taat kepada kedua orang tua. Secara tersirat, orang yang tidak taat kepada orang tuanya atau dinamakan durhaka makan akan mendapat siksaan dari Allah Swt. Ia akan dibalas siksa yang amat pedih kelak di itu ditegaskan dalam salah satu hadis riwayat Al-Bukhari, “Dosa-dosa besar adalah menyekutukan Allah dan durhaka pada kedua orang tua.” HR. Bukhari. Lebih dari itu, Rasulullah dalam sebuah hadisnya menyebutkan bahwa siksa karena durhaka pada kedua orang tua bisa saja disegerakan diturunkan saat masih di dunia. Rasulullah Saw bersabda “Taka da dosa yang lebih pantas untuk Allah segerakan azabnya di dunia disamping juga diakhirat kecuali dosa durhaka kepada kedua orang tua.” HR. Abu Daud.Maka sungguh sangat jelas siksa yang akan didapat oleh orang-orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya. Ia akan disiksa kelak di akhirat dengan siksa yang amat pedih. Bahkan, sangat mungkin siksanya itu juga disegerakan di dunia. Na’uzubillah.[]
Tentu ketaatan pada guru ini tidak berlaku secara umum, tanpa batasan. Tidak semua perintah guru itu harus dilaksanakan oleh murid. Perlu diingat bahwa taat itu harus dilaksanakan, jika perintahnya tidak mengandung kemaksiatan kepada Allah Swt. Demikianlah yang diwasiatkan oleh Nabi Muhammad Saw dalam dua hadits berikut:
Foto Istimewa - Salah satu hal penting diperhatikan seorang murid adalah adab kepada guru. Adab menjadi salah satu kunci mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan barokah. Sebaliknya, tidak punya adab, apalagi sampai durhaka kepada guru, akan menjadi penghalang barokah dan manfaatnya ilmu. Karena pentingnya adab tersebut, para ulama telah banyak mewanti-wati agar jangan sampai durhaka kepada guru. Berikut ini adalah pesan penting Habib Alwi Al-Maliki dan Imam Nawawi bagi murid agar tidak sampai durhaka kepada gurunya. Berkata Syeikh al-Habib Muhammad bin 'Alwi al-Maliki أغضب من الطالب الذي لا يحترم أستاذه ولو كان الأستاذ صاحبه "Aku marah terhadap murid yg tidak menghormati gurunya, meskipun sang guru adalah temannya." Berkata Imam Nawawi ينبغى للمتعلم أن يتواضع لمعلمه ويتأدب معه "Seyogyanya bagi seorang murid harus merendahkan diri kepada gurunya dan beradab baik kepadanya. وإن كان أصغر منه سنا واقل شهرة ونسبا وصلاحا لتواضعه يدرك العلم Meskipun sang guru tersebut lebih muda, tidak populer dan lebih rendah nasab serta kesholehannya dari sang murid. Karena ilmu bisa di peroleh dengan kerendahan hati dari seorang murid." Beliau juga berkata عقوق الوالدين تمحوه التوبة وعقوق الأستاذين لا يمحوه شيئ البتة "Dosa durhaka kepada kedua orang tua bisa di hapus dengan taubat kepada Allah, sedangkan dosa durhaka kepada guru tidak bisa di hapus oleh sesuatu apapun kecuali ridha dari guru tersebut." Al-Habib 'Abdullah bin 'Alwi al-Haddad berkata واضر شيئ على المريد تغير قلب الشيخ عليه "Paling berbahayanya bagi seorang murid orang yg ingin sampai kepada keridhaan Allah, baik kalangan santri atau bukan adalah berubahnya hati dari seorang guru kepadanya ولو اجتمع على إصلاحه بعد ذلك مشايخ المشرق والمغرب لم يستطيعوه إلا أن يرضى عنه شيخه Jikalau semua guru dari timur dan barat berkumpul untuk memperbaiki keadaan si murid, maka mereka tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali kepadanya." Perkataan-perkataan di atas sebagai nasihat bagi kita sebagai murid, namun jika kita sebagai guru, maka janganlah kita mengharap untuk di hormati. Semoga kita bisa berbakti kepada guru-guru kita dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat serta mendapat berkah [ Keterangan Ditulis oleh Ustadz Sholihin UIN Malang. Diedit seperlunya oleh Redaksi
FaidahHadits. Larangan berbuat durhaka kepada kedua orang tua. Kedua orang tua adalah orang yang sangat berjasa kepada kita. Celakanya orang yang durhaka kepada kedua orang tua. Berbakti kepشda kedua orang tua salah satu sebab masuk surga. Sebaliknya, durhaka kepada kedua orang tua termasuk sebab masuk neraka. Jakarta - Islam memberikan penghargaan tertinggi pada guru. Melalui momen Hari Guru Nasional 2022 ini, alangkah baiknya bila muslim memahami ada hadits-hadits tentang guru yang pernah disabdakan oleh Rasulullah buku Konsep Pendidik Menurut KH. M. Hasyim Asy'ari dalam Kitab Al Adab Al-'Alim Wa Al-Muta'alim dan Relevansinya oleh Zulfaizah Fitri, bukti bahwa Islam menghargai guru terlihat dari kedudukannya yang setingkat di bawah nabi dan rasul. Sebab, guru berkaitan dengan ilmu dan Islam sangat menghargai ilmu seperti dijelaskan dalam surat Al Mujadilah ayat 11,يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ Artinya Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, "Berdirilah," kamu berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu dalil lain yang menunjukkan bahwa Islam menghargai ilmu pernah disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW. Beliau bersabda,مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِArtinya Barang siapa menginginkan kebaikan di dunia ini, hendaklah ia mencapainya dengan ilmu. Barang siapa menginginkan kebaikan di akhirat, maka ia harus mencapainya dengan ilmu. Dan barang siapa menginginkan keduanya, hendaklah mencari ilmu HR Thabrani.Adapun deretan hadits tentang guru yang pernah disabdakan Rasulullah SAW berhasil dihimpun dari Latifatul Umamah dalam buku Samudra Hikmah Ali Bin Abi Thalib, Habib Syarief Muhammad Alaydrus dalam buku Agar Hidup Selalu Berkah, dan situs Pondok Pesantren Bahrul Hadits Pertamaكُوْنـُـوْا رَبَّانِيِّـْينَ حُلَمَاءَ فُقَهَاءَ عُلَمَاءَ وَيُقَالُ اَلرَّبَّانِيُّ الَّذِى يُــرَبِــّى النَّاسَ بِصِغَارِ اْلعِلْمِ قَبْلَ كِبَارِهِArtinya Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fiqih, dan ulama. Disebut pendidik apabila seseorang mendidik manusia dengan memberikan ilmu sedikit-sedikit yang lama-lama menjadi banyak HR Bukhari.2. Hadits Kedua كُلٌّ عَلَى خَيْرٍ هَؤُلَاءِ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ وَيَدْعُونَ اللَّهَ فَإِنْ شَاءَ أَعْطَاهُمْ وَإِنْ شَاءَ مَنَعَهُمْ وَهَؤُلَاءِ يَتَعَلَّمُونَ وَإِنَّمَا بُعِثْتُ مُعَلِّمًا فَجَلَسَ مَعَهُمْArtinya Mereka semua berada dalam kebaikan. Kelompok pertama membaca Al-Qur'an dan berdoa kepada Allah, jika Allah berkehendak Dia akan memberi apa yang diminta mereka. Sementara kelompok yang kedua belajar mengajar, dan sesungguhnya aku diutus untuk menjadi guru HR Ibnu Majah.3. Hadits Ketigaوقال النبي صلى الله عليه وسلم من أكرم عالما فقد أكرمني، ومن أكرمني فقد أكرم الله، ومن أكرم الله فمأواه الجنةArtinya Barang siapa memuliakan orang alim guru maka ia memuliakan aku. Dan barang siapa memuliakan aku maka ia memuliakan Allah. Dan barang siapa memuliakan Allah maka tempat kembalinya adalah surga Kitab Lubabul Hadits.4. Hadits Keempatوقال صلى الله عليه وسلم من نظر إلى وجه العالم نظرة ففرح بها خلق الله تعالى من تلك النظرة ملكا يستغفر له إلى يوم القيامةArtinya Barang siapa memandang wajah orang alim guru dengan satu pandangan lalu ia merasa senang dengannya maka Allah Ta'ala menciptakan malaikat dari pandangan itu dan memohonkan ampun kepadanya sampai hari kiamat Kitab Lubabul Hadits.5. Hadits Kelimaرواه الخطيب البغدادي عن جابر .أكْرِمُوا العُلَمَاءَ فإنَّهُمْ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ، فَمَنْ أكرَمَهُمْ فَقَدْ أَكْرَمَ الله وَرَسُولَهُ وقال صلى الله عليه وسلمArtinya Hendaklah kamu semua memuliakan para ulama karena mereka itu adalah pewaris para nabi. Maka, siapa memuliakan mereka, berarti memuliakan Allah dan rasulNya HR Al Khatib Al Baghdadi dari Jabir ra., Kitab Tanqihul Qaul.Itulah deretan hadist tentang guru yang disabdakan Rasulullah SAW. Selamat memperingati Hari Guru Nasional 2022, detikers! Simak Video "Oknum Guru Olahraga Cabuli 12 Siswa, Modus Beri Hukuman" [GambasVideo 20detik] rah/lus
DownloadLengkap Kisi-kisi Pretest PPG Al-Quran Hadis Tahun 2022. Kisi-kisi Pretest PPG Al-Quan Hadis Tahun 2022. Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah resmi menerbitkan Kisi-kisi Seleksi Akademik PPG bagi Guru Madrasah Tahun 2022 yang mengampu Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadis.
Oleh Muhammad Farid Wajdi * BLOGGURU – Kitab Adabul Mufrad adalah kitab karya Imam Al-Bukhari yang berisi kumpulan hadits tentang adab dan akhlak seorang muslim. Kitab ini berisi Hadits-hadits seputar akhlak seorang muslim untuk mengetahui tata cara makan, minum, bergaul dengan orang lain, memperlakukan orang tua, dan lain-lain. 1. Bab firman Allah dan kami berwasiat kepada manusia agar berbakti kepada kedua orang tua Dari Abi Amr Asyaibani berkata menceritai kami pemilik rumah ini dan ia berisyarah kepada rumah Abdullah ibn masud, ia berkata aku pernah bertanya kepada nabi saw apa amal yang lebi disukai Allah? beliau bersabda sholat pada waktunya. lalu aku berkata lalu apa? beliau menjwab berbakti kepada kedua orang tua. aku berkata lalu apa? beliau menjawab lalu jihad di jalan Allah. ibn masud berkata Nabi menceritahu hal-hal tersebut, dan jika aku meminta tambah niscara beliau menambahiku. Dari Abdullah ibn Umar, ia berkata ridlo Allah tergantung ridlo orang tua, murka allah tergantung murka orang tua. 2. Bab berbakti kepada ibu Dari Bahz ibn Hakim dari ayahnya dari kakeknya, aku bertanya wahai Rasulullah, siapa yang lebih aku baiki? Beliau bersabda ibumu. Aku berkata siapa yang lebih aku baiki? Beliau bersabda ibumu? Siapa yang lebih aku baiki? beliau bersabdaibumu. aku berkata siapa yang lebih aku baiki? Beliau bersabda ayahmu, lalu yang lebih dekat. Dari Ibn Abbas, bahwa pernah datang seorang lalu berkata saya melamar seorang wanita, tapi dia tidak mau menikah denganku, lalu ada orang lain melamarnya dan ia mau untuk dinikahinya, maka aku cemburu kepadanya, lalu aku membunuhnya, apakah saya dapat bertobat. Beliau bersabda apakah ibumu masih hidup? ia menjawab tidak. beliau bersabda bertaubatlah kepada Allah , dan mendekatkanlah diri kepada allah semampumi. atho’ berkata lalu aku bertanya Ibn Abbas Kenapa enkau bertanya kepda rasulullah tentang kehidupan ibunya? Beliau menjwab kareaa aku tidak mengetahui suatu amal yang lebih mendekatkan diri kepada Allah dari pada berbakti kepada ibu. 3. Bab Berbakti kepada Ayah Dari Abi Hurairah beliau bekata ada yang mengatakan wahai Rasulullah siapa yang lebih aku baiki? Beliau berkata Ibumu. orang itu berkata lalu siapa? Beliau menjawab Ibumu. Lalu ia berkata lalu siapa? Beliau menjawab Ibumu. ia berkata lalu siapa? beliau menjawab ayahmu. 4. Bab berbicara lembut kepada kedua orang tua Dari Thoilasah ibn Mayyas ia berkata saya penah besama orang-orang najdi, lalu aku melakukan dosa yang aku tidak melihatnya kecuali termasuk dosa besar, maka aku ungkapkan hal tersebut kepada ibn umar. beliau berkata apa itu? Aku berkata begini dan begitu. Beliau berkata hal tersebut bukan temasuk dosa besar. dosa besar itu tujuh Menyekutukan Allah, membunuh manusia, melarikan diri dari barisan perang, menuduh orang berbuat zina, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, berbuat dosa dalam Masjid, orang yang menghina, tangisan orang tuan karena durhaka anak. Ibn Umar berkata kepada saya Apakah kau takut neraka dan suka masuk sorga? aku berkata ya demi Allah. beliau berkata apakah kedua orang tuamu masih hidup? Aku berkata aku memiliki ibu. beliau berkata Demi Allah andai kau berbicara lembut kepadanya, dan kau beri makan dia, niscaya kau akan masuk surga, selama engkau menjahui dosa bosar. Dari Urwah beliau berkata dan rendahkan sayap kehinaan kepada kedua orang tua karena kasih sayang. beliau berkata jangan melarang sesuatu yang ia sukai. 5. Bab membalas kedua orang tua Dari Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad saw. beliau bersabda sesorang anak tidak dapat membalas orang tuanya, keucuali ia mendapatinya sebagia budak, lalu ia buli, lalu ia merdekakan. Dari Abu Burdah, bahsa beliau pernah melihat ibn umar dan seorang yaman tawab di ka’bah dengan membawa ibunya di punngungnya, ia berkata Saya ibarat kudanya yang nurut, jika kendaliyang di kagetkan saya tidak kaget. Lalu ia berkata wahai ibn umar, apakah aku sudah membalas ibuku. ibn umar berkata tidak, dan tidak dengan satu nafas melahirkan. lalu ibn umar tawaf, lalu mendatangi makam, lalu sholat dua rakaan, lalu berkata wahai Ibn Abi Musa sesungguhnya setiap dua rakaan itu melebur dosa yang di depannya Dari Abdullah ibn Amr, ia berkata datang seorang laki-laki kepada nabi saw. berbaiat kepada rasulullah untuk hijrah, dan meninggalkan kedua orang tuanya menangis. beliau bersabda kembalilah kepada mereka, dan bahagiakan mereka seperti kamu membuat menangis mereka. Daru Abi murrah budak ummi hani’ putri abi tholib, bahwa ia pernah naik bersama abi hurairah ke tanahnya di aqiq, ketika ia masuk tanahnya ia menjerit dengan sekeras suaranya assalamu alaiki wa rohmatullah wa barokatuh wahai ibuku. ibunya berkata alaika ssalam wa rohmatullah wa barokatuh. ia berkata semoga Allah merahmatimu seperti engkau mendidikku waktu kecil. ibunya berkata wahai anakku, juga engkau, semoga allah membalasmu kebaikan dan meridloimu, seperti berbaktimu kepada saat tua. abu musa berkata nama abu hurairah adalah abdullah ibn amr. 6. Bab duhaka kepada kedua orang tua Dari Abi Bakrah ia berkata ia rasulullah saw bersabda apakah engkau mau aku beri tahu tentang dosa yang paling besar. tiga kali. sahabat berkata ya wahai Rasulullah. beliau bersabda menyekutukan Allah, berani kepada kedua orang tua, dan beliau duduk, sebelumnya bersandar- ingat dan ucapan bohong. dan nabi terus mengulang-ngulangi sampai aku berkata andaikan beliau diam. 7. Bab Allah melaknati orang yang melaknati kedua orang tua Dari Abu Thufail, ia berkata Ali pernah ditanya apakah nabi menghususkan engkau seuatu yang tidak dihusukan kepada seluruh manusia. Ali berkata Rasulullah saw tidak menhusukan kami sesuatu apapun kecuali yang beradi di tempat pedang saya, lalu beliau mengeluarkan lembiran, dan ternyata disitu tertulis semoga Allah melaknati orang yang menyembelih untuk selain Allah, semoga Allah melaknati orang yang mencuri menara bumi, semoga Allah melaknati orang yang melaknati kedua orang tuanya, semoga Allah melaknati orang yang memberi tempat orang yang merusak. 8. Bab berbakti kepada kedua orang tua selama bukan maksiat Dari Abi Darda’ beliau berkata Rasulullah saw mewasiatiku sembilan perkara jangan engkau sekutukan Allah dengan sesuatu apapun, walaupun engkau di potong atau di bakar, dan jangan engkau tinggalkan Sholat Fardlu dengan sengaja, barang siapa meniggalkan sholat fardlu dengan sengaja maka ia lepas janji, dan jangan engkau meminum arak, karena arak pintu segala kejelekan, dan berbaktilah kepada kedua orang tuamu, jika keduanya menyuruhmu untuk keluar dari duniamu maka keluarlah untuknya, dan jangan melawan pengusa, walaupun engkau melihat dirimu benar, dan jangan lari dari peperangan, walaupun enkau mati dan teman-temanmu lari, dan nafkahkan hasilmu kepada keluargamu, dan jangan angkat tongkatmu dari keluargamu, dan ringankan mereka karena Allah. Dari Abdullah ibn umar, beliau berkata datang seorang kepada nabi saw mengiginkan jihad, beliau bersabda apakah orang tuamu masih hidup. dia berkata ya. beliau bersabda maka berjihadlah di keduanya. 9. Bab orang yang mendapati kedua orang tuanya, tapi tidak masuk Surga Dari Abu Hurairah, dari nabi saw. hina, hina. hina. sahabat berkata siapa wahai rasulullah beliau bersabda orang yang mendapati kedua orang tuanya saat tua, lalu ia masuk neraka. Wallahu alam bish-shawab. * . 287 78 171 271 109 45 79 92

hadits durhaka kepada guru